Kamis, 19 September 2013

Kiai Jamani Tewas Dibunuh Anak Kandung

Indramayu - Seorang tokoh ulama di Desa Kertamulya Kecamatan Bongas, Kai Jamani (69), tewas akibat dianiaya oleh anak kandungnya sendiri, AR (40). Pelaku yang juga seorang ustaz tersebut diduga mengidap gangguan jiwa.

Aksi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang mengakibatkan korban jiwa tersebut, terjadi Minggu petang (15/9) sekitar pukul 17.30 di rumah korban di RT 17 RW 05 Blok Tulang Kacang, Desa Kertamulya, Kecamatan Bongas.

Berdasarkan keterangan, peristiwa itu terjadi bermula saat korban sedang membaca Alquran (mengaji) untuk menenangkan AR yang sebelumnya sempat mengamuk karena penyakit gangguan jiwa yang dideritanya kambuh. Saat mengaji, korban ditemani kakak perempuannya Marsem (80) dan anak keempatnya Soleha (28).

Pelaku yang saat itu tertidur, tiba–tiba meronta dan beranjak dari tempat tidurnya kemudian menyerang ketiganya. Soleha yang melihat kakaknya mengamuk dan menyerang, kemudian keluar rumah sambil meminta tolong.

Mendengar teriakan tersebut, keluarga korban dan sejumlah tetangga langsung mendatangi Soleha. Setelah mengetahui AR sedang mengamuk, mereka kemudian langsung menuju kamar yang ditempati AR. Rokanah (34) anak kedua korban mengatakan, dirinya melihat ayahnya sudah tergeletak tidak sadarkan diri.

“Saya melihat ada darah di kepala bapak dan luka di tubuhnya. Selain bapak, wak Marsem juga pingsan. Di kamar itu juga ada sebatang kayu balok. Sedangkan kakak saya (AR, red) sudah tidak ada. Ternyata dia ada di belakang rumah,” tuturnya, saat memberikan keterangan kepada petugas Reskrim Polsek Bongas yang melakukan olah TKP di rumah korban, Senin (16/9).

Dengan dibantu tetangga, keluarganya saat itu juga langsung membawa korban ke RSUD Pantura MA Sentot Patrol. Namun, keesokan harinya (kemarin, red), korban menghembuskan nafas terakhirnya.

“Bapak meninggal dunia sekitar pukul 9.00 pagi tadi (kemarin, red), dan sudah dimakamkan barusan sekitar pukul 12 siang,” kata Soleha.

Menurut Soleha, kakaknya itu sudah lama mengidap gangguan jiwa. Akibat penyakitnya itu, AR kakaknya tersebut sering kumat dan mengamuk. “Baru kali ini dia sampai seperti itu. Biasanya kalau mengamuk hanya sebentar dan tidak menyerang,” ungkapnya.

Kapolres Indramayu AKBP wahyu Bintono Hadi Bawono SIK MH melalui Kapolsek Bongas AKP Noneng Sukarna SH didampingi Kanit Reskrim Aiptu Ahmad Tobii mengatakan, pihaknya sudah mengamankan AR namun belum ditahan.

“Dia kita bawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaan. Ketika hasil pemeriksaan medis menyatakan korban tidak mengidap gangguan jiwa, maka kita akan menahannya dan dilakukan proses hukum. Namun jika dia memang mengidap gangguan jiwa, maka kita tidak bisa memproses hukum. Solusinya harus dibawa ke RS jiwa utuk dikarantina, agar tidak membahayakan orang lain,” kata kapolsek.(Radar)

Warga Jatibarang Dihebohkan Isu Babi Ngepet

Indramayu - Sudah satu bulan ini warga Jatibarang, Indramayu, dihebohkan dengan berita babi yang berkeliaran di seputaran jatibarang.

Bukan sekadar babi biasa, namun warga menduga binatang berkaki empat itu merupakan babi ngepet atau babi jadi-jadian.

Pantauan di lapangan, setiap malam hari banyak warga yang terus berjaga menunggu kemunculan babi jadi-jadian tersebut.

namun warga lainnya masih menyangsikan kalau babi tersebut memang babi jadi-jadian, sebab mereka juga masih bingung bagaimana cara membuktikannya.

Ilmu sihir untuk mengubah wujud seseorang menjadi mahluk lain seperti babi memang diyakini ada, namun untuk menguasai ilmu tersebut sangat sulit. Jika memang babi tersebut adalah babi jadi-jadian, warga tidak akan bisa menangkapnya dengan mudah.

Warga masyarakat dihimbau agar tidak mudah percaya dengan hal-hal yang bersifat tahayul. (Admin)